Tripcle / Infos / Detail Tripcle

7 Negara Terbaik Buat Ngopi

7 Negara Terbaik Buat Ngopi
Warung kopi di Ethiopia (Foto: Thomas Lewton/BBC Travel)

Jakarta - Kopi tak bisa dipisahkan dari keseharian sebagian besar wisatawan. Minuman berwarna hitam memiliki rasa khas antar satu tempat atau negara. Kopi telah berkembang dan mengalami adaptasi setelah pergi jauh dari rumahnya di Ethiopia. Kopi menjadi pelengkap saat kita bersosialisasi.

Lalu destinasi manakah yang memiliki sajian kopi terbaik. Terbaik di sini tentu hal yang relatif dengan berbagai faktor mempengaruhinya.

Namun, ada tujuh negara rujukan jika Anda ingin menikmati kopi, dan berikut daftarnya:

1. Turki

Turki yang ada di Timur Tengah memiliki budaya turun menurun soal kopi. Di sana sudah mengenal kedai kopi sejak dahulu.

Kahvehane (kedai kopi) atau Cay bahCesi (kebun teh) untuk secangkir teh, adalah pelengkap orang bergosip. Pelengkap aktivitas nongkrong itu yakni nargile (hookah) yang dikemas dengan tembakau apel, bagian dari filosofi terkenal Turki bernama keyif berarti hidup dengan mudah.

Kopi di Turki punya sejarah panjang dan rumit hingga ada adat pemilihan istri terkait itu. Bagaimana cara memesan kopi dalam bahasa lokal: Bir kahve lutfen.

Kopi khas Turki: Turk Kahve.

7 Negara Terbaik Buat Ngopi

Ilustrasi coffee shop (Foto: Istimewa)

2. Jepang

Gelombang pertama persebaran kopi di Jepang pasti mengacu pada kissaten. Itulah kedai kopi sebelum adanya kafe seperti saat ini.

Kopi di Jepang sering disajikan dalam metode pour over atau siphon. Ada pula sajian dari biji kopi house blend (burendo kohi dalam Bahasa Jepang) dengan sangrai dark roast yang ditemani semangkuk krim.

Cara memesan kopi dalam bahasa lokal: Kohi o kudasai. Kopi khas Jepang: Pour-over.

3. Italia

Orang Italia sangat menyukai kopi dan mungkin Anda anggap bahwa merekalah penciptanya. Hasrat mereka terhadap biji kopi telah menginspirasi budaya kopi yang tiada duanya di dunia.

Kopi pertama kali dikirim ke Venesia pada abad ke-16 dan menyebabkan kegemparan dan hampir dilarang. Biji itu disebut anggur orang Arab dan dianggap sebagai penemuan Setan.

Namun, ketika Paus Klemens VIII mengakui kegemarannya minum kopi, stigma buruk itu surut dengan cepat. Lalu, sebuah kedai kopi segera dibuka di Piazza San Marco Venesia pada tahun 1683.

Seiring waktu, setiap kota mengembangkan gayanya sendiri. Di Trentino, mintalah cappuccino Viennese, sajian kopi berbusa bercampur cokelat dan kayu manis.

Di wilayah Marche, berhentilah untuk minum kopi espresso dengan rasa aniseed, dan di Sisilia Anda akan menemukan caffe d'u parrinu, kopi yang dibumbui dengan cengkeh, kayu manis, dan bubuk cokelat.

Ritual seputar menikmati kopi juga dikembangkan, seperti praktik Neapolitan caffe sospeso. Anda akan membayar dua kopi tapi satu ditinggalkan agar dinikmati oleh orang asing secara gratis.

Tahun 1906 espresso khas Italia diperkenalkan. Ini bagian keajaiban teknologi mesin espresso.

Bagaimana cara memesan kopi dalam bahasa lokal: Un caffe/macchiato/cappuccino/caffe latte per favore. Kopi khas Italia: Espresso.

4. Ethiopia

Selamat datang di tanah kelahiran biji kopi. Menurut legenda, pada abad kesembilan, Kaldi memperhatikan domba-dombanya sangat energik setelah mengunyah apa yang sekarang kita kenal sebagai tanaman kopi, Coffea arabica.

Apakah legenda itu benar atau tidak, klaim Ethiopia sebagai sumber dari semua kopi bukanlah omong kosong. Tanaman kopi arabika adalah tanaman asli dari dataran tinggi di barat daya Ethiopia, dan dari sinilah tanaman kopi menyebar ke seluruh dunia.

Sejak pendudukan yang singkat oleh orang Italia pada pertengahan abad ke-20, orang Ethiopia telah menjadi peminum kopi paling produktif di bumi dan kafe yang menyajikan macchiato tampak di mana-mana.

Cara memesan kopi dalam bahasa lokal: Hade bun, bejaka. Kopi khas Ethiopia: Macchiato.

5. Swedia

Meski tak banyak diketahui, tapi faktanya orang Swedia adalah peminum kopi paling banyak daripada hampir semua negara lain, kecuali orang Finlandia yang lebih gila kafein.

Minum kopi adalah hiburan nasional di Swedia, dan istirahat dengan kopi praktis merupakan bagian wajib dari hari semua orang di sana. Negara ini bahkan memiliki kata sendiri untuk kopi, yakni fika.

Fika diterjemahkan sebagai momen nyaman bersama dengan teman-teman. Tentu momen itu sangat ideal dengan sambil minum kopi dan sesuatu yang manis seperti roti kayu manis.

Selama akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, kopi menjadi minuman yang disukai oleh para bangsawan, dan kaffeehus (kedai kopi) dan konditori (toko kue) menjadi hal umum di jalanan Stockholm, Gothenburg, dan Malmo.

Bagaimana cara memesan kopi dalam bahasa lokal: Kan jag fa en kopp kaffe?Kopi khas Swedia: Black Filter.
Foto: Istimewa

6. New Zealand

Negara New Zealand memang sangat indah meski agak terpencil di bagian bawah Pasifik Selatan. Negara ini dijajah oleh orang Inggris yang memasok teh pada abad ke-19, dan budaya kopi dilestarikan para imigran Mediterania.

Pada tahun 1980-an revolusi diciptakan dengan adanya inilah istilah flat white. Itu mengacu pada espresso yang disajikan dalam cangkir kecil dan atasnya diberi susu yang telah dipanaskan hingga bertekstur lembut.

Pada awal 1990-an, beberapa kafe menambahkan pemanggang dan mulai memasok biji kopi. Mereka mulai menawarkan pelatihan ke pelanggan cara mengekstrak espresso yang sempurna dan mencampurkan buih susu ke dalamnya.

Cara memesan kopi dalam bahasa lokal: I'll have a flat white, thanks mate. Kopi New Zealand: Flat white

7. Kosta Rika

Yang terkenal soal kopi Kosta Rika adalah chorreador. Alatnya terdiri dari bolsitaseperti kaus kaki berbahan kain halus yang menempel di dudukan kayu.

Chorreador adalah metode paling awal penyaringan kopi. Kopi jenis ini tentu sangat mahal harganya bila dibuat barista berkualitas.

Chorreador telah digunakan di Kosta Rika sejak tahun 1830-an. Saat itu, dalam undang-undang mengharuskan tiap keluarga menanam setidaknya dua semak kopi di tanah mereka dan kopi menjadi komoditi ekspor nomor satu negara itu.

Kopi adalah bagian budaya Kosta Rika yang sangat populer. Bagaimana cara memesan kopi dalam bahasa lokal: Un cafecito, por favor dan kopi khas Kosta Rika: Cafe chorreado.

kopiethiopiajepangitaliaturkiswedianew-zealandkosta-rikawisatawan

Berita wisata dan travel terkait

Lihat juga berita travel lainnya

Komentar

No results found.

Tulis Komentar

Math, for example, 45-12 = 33

Berita dan informasi terbaru

Berita Trending