Tripcle / Infos / Detail Tripcle

Alasan di Balik Orang Jepang yang Gila Antre

Alasan di Balik Orang Jepang yang Gila Antre
Budaya antre di Jepang. (Foto: Dikhy Sasra)

Tokyo - Orang Jepang memang terkenal akan kedisiplinannya. Salah satunya soal budaya antre, mereka juaranya. Tapi kenapa ya mereka begitu tertib mengantre?

Jika traveler pernah berkunjung ke Jepang, pasti tak heran dengan kerapian barisan orang-orang yang sedang mengantre. Mulai dari antre membeli kopi, antre naik kereta, sampai antre menonton konser.

Salah satu fenomena mengantre yang populer di Jepang dan membuat turis kagum adalah saat ada konvensi buku komik besar-besaran yang disebut Comiket. Dilansir dari Business Insider, biasanya sekitar 500 ribu orang akan hadir.

Dengan sebegitu banyaknya orang, para pengunjung rela antre dan menunggu gilirannya dengan sabar. Mereka tidak peduli seberapa jauh antrean akan meliuk-liuk.

Mengantre memang bukan cuma jadi kegemaran orang Jepang tapi sudah membudaya. Ini karena mereka sudah dilatih sejak usia dini.

Sejak di sekolah taman kanak-kanak, mereka diajari 3 hal mendasar yaitu disiplin, kerja sama, dan rasa hormat. Wujud pembelajaran itu terlihat dari sekolah yang biasanya mengadakan pertunjukan kelompok yang melibatkan 100 siswa.

Di sana, para siswa mendapatkan peran pertunjukan masing-masing. Ketika sebuah kelompok memainkan alat musik, kelompok yang lain diminta duduk tenang dan mendengarkan.

Budaya disiplin orang Jepang patut diacungi jempol. Bahkan mereka rela mengantre panjang untuk naik bus kota.

Budaya disiplin orang Jepang patut diacungi jempol. Bahkan mereka rela mengantre panjang untuk naik bus kota. Foto: Dikhy Sasra

Siswa yang sedang tampil akan belajar mengimbangi waktu dengan siswa lain. Demikian pula dengan siswa yang duduk mendengarkan, mereka berlatih untuk sabar dan mengendalikan diri mereka.

Lantas kenapa sih orang Jepang harus diajari antre sejak dini?

Alasannya karena wilayah Jepang yang sempit tidak sebanding dengan jumlah penduduknya. Luas negara Jepang adalah 377.915 kilometer persegi sedangkan jumlah penduduknya adalah 126, 5 juta di tahun 2018.

Dengan kepadatan itu, orang harus belajar bahwa untuk mendapatkan sesuatu, mereka harus menunggu. Setelah bertahun-tahun mempelajari hal tersebut, akhirnya mereka terbiasa melakukannya di berbagai kondisi termasuk ketika terjadi bencana alam.

Traveler tentu ingat gempa bumi dan tsunami besar yang melanda Jepang pada 2011. Saat itu orang-orang amat patuh berbaris untuk membeli barang dan menerima bantuan. Padahal, bisa saja mereka mencuri barang dari supermarket yang tidak dijaga ketat.

Kepatuhan orang Jepang dan bisa antre dengan rapi, sempat menjadi sorotan internasional. Mereka dipuji karena sanggup menjalankan budaya meskipun dalam kondisi sulit.

orang-jepangantrejepangbudaya-unik

Berita wisata dan travel terkait

Lihat juga berita travel lainnya

Komentar

No results found.

Tulis Komentar

Math, for example, 45-12 = 33

Berita dan informasi terbaru

Berita Trending