Mojokerto - Sebuah video yang memamerkan keindahan alam di Mojokerto, Jawa Timur layaknya di Selandia Baru viral belum lama ini. Tapi, kini kawasan itu malah penuh sampah.
Video itu menjadi perbincangan warganet setelah diunggah oleh @Blaklaiv. Dia bilang bukan dia yang merekam video itu.
Setelah ditelusuri, video itu dibuat oleh Hafidz Bashory. Saat dikonfirmasi oleh detikTravel, Hafidz menyebut kawasan itu ada di Ranu Manduro, tepatnya di Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jatim.
Hafidz mengunjungi Ranu Manduro pada hari Minggu (23/02/2020). Dia tak menyangka kalau videonya akan viral. Dia hanya berniat mengabadikan momen itu lewat Instastory.
"Iseng aja merekam video di Instastory, enggak tahu kalau akan viral. Awalnya itu viral di WA, terus di-upload sama orang di Twitter tanpa mencantumkan sumber," kata Hafidz saat dihubungi detikcom.
Kabar viral Ranu Manduro itu membuat senang Hafidz. Dia pun kembali mengunjungi Ranu Manduro dua hari kemudian, pada Selasa (25/2/2020).
Tapi, kunjungan kedua itu membuatnya kecewa. Dia melihat sampah berserakan.
"Ini yang miris, sampahnya mulai bergelimang, jadi banyak gitu," kata Hafidz.
Berkaca yang sudah-sudah, Hafidz khawatir situasi itu berdampak buruk kepada Ranu Manduro. Ya, sejumlah kawasan yang menjadi viral karena keindahannya atau keunikannya berhasil mendatangkan wisatawan, namun kemudian ditutup karena sampah.
Hafidz yang baru saja mengunjungi Ranu Manduro Selasa pagi, mendengar isu bahwa kawasan wisata ini ditutup pada sore harinya, karena masalah sampah.
"Ditutup karena sampah yang mulai berserakan, sama yang punya ditutup, tapi saya nggak tahu pasti itu," kata Hafidz.
Hafidz berharap masyarakat maupun pelancong bersama-sama menjaga lingkungan dengan minimal tidak membuang sampah sembarangan. Dia juga berharap semoga Ranu Manduro itu membawa rezeki bagi masyarakat sekitar.
"Mudah-mudahan bisa sama-sama menjaga kebersihan, terutama masalah sampah buat pengunjung semuanya," kata Hafidz.
Hafidz ingin ke depannya pemerintah bisa menjadikan desa ini menjadi tempat wisata yang dikelola dengan baik.
"Semoga pemerintah bisa melirik hal ini supaya bisa jadi tempat wisata yang aman, tentram, bagus, indah, pengelolaan nya juga baik," Hafidz menambahkan.
Komentar
Tulis Komentar