Tanjungpinang - Kota Tanjungpinang punya toko roti yang paling legendaris. Berdiri sejak tahun 1932, inilah Toko Roti Zaman yang tak lekang oleh zaman.
Usaha Roti Zaman, begitulah nama lengkap dari toko roti legendaris di Tanjungpinang ini. Lokasinya berada di Jalan Bintan No 41-43, Tanjung Pinang.
detikTravel berkunjung ke toko roti legendaris ini bersama dengan rombongan Hotel Aston Tanjungpinang pekan lalu. Bagi orang asli Tanjungpinang, toko roti Zaman sudah sangat melegenda.
Wujud Toko Roti Zaman sederhana saja. Toko roti ini menempati sebuah bangunan ruko lama 2 lantai, dengan pagar gerendel besi di depannya. Toko roti ini juga sekaligus pabrik, dimana Andri Heng (76), sang pemilik membuat roti dibantu oleh para pekerjanya.
"Bikin toko roti ini sejak tahun 1932. Saya sendiri yang bikin roti dan atur karyawan," kata Andri pendek kepada detikTravel, Rabu (19/2/2020).
Andri Heng, pemilik Toko Roti Zaman (Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Konon Toko Roti Zaman merupakan toko roti tertua di Tanjungpinang. Di zaman orang belum kenal roti, orang tua Andri Heng sudah membuat roti.
"Dulu orang belum kenal apa itu roti, papa saya sudah buat roti. Dapat tepung dari pelabuhan, dari Singapura. Sekarang dari Jakarta semua," Andri menambahkan.
Dahulu di zaman Belanda, toko roti ini belum bernama Zaman seperti sekarang. Toko roti ini dulunya bernama Zhi Hiang yang artinya harum dan lezat.
Namun oleh pemerintah RI, di tahun 1963 Andri diminta untuk mengganti nama toko rotinya menjadi nama yang lebih 'Indonesia'. Akhirnya, namanya berubah dari Zhi Hiang jadi Toko Roti Zaman seperti kita kenal sekarang.
Sugar bun, salah satu varian roti Zaman (Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Varian Roti Zaman
Toko Roti Zaman tidak seperti toko roti modern yang punya banyak rasa. Di saat toko roti lain berlomba-lomba menciptakan aneka roti dengan rasa baru, Toko Roti Zaman tetap setia dengan varian rasa yang sama sejak toko roti ini berdiri.
"Ada roti tawar, roti mentega, roti selai kaya, roti gula (sugar bun), garing-garing manis (bagelen)," ungkap pria yang akrab dipanggil Acui ini.
Dari aneka varian roti tersebut, roti tawar dan roti selai kaya jadi yang favorit bagi para pelanggan. Rata-rata dari mereka menyukai roti Zaman karena rasanya yang enak dan lembut.
detikTravel pun sempat mencoba salah satu varian roti Zaman, yaitu roti selai kaya. Benar rupanya apa kata orang, roti Zaman begitu lezat, empuk dan wangi. Selai kaya-nya juga terasa manis lembut, tidak berlebihan. Mantap!
Roti zaman bisa bertahan sampai empat hari lamanya jika disimpan di suhu ruang. Roti ini tidak bisa bertahan lama karena sama sekali tidak memakai bahan pengawet. Jangan menyimpan roti ini di dalam kulkas, karena nanti akan jadi makin keras.
Display toko roti yang sangat sederhana (Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Tidak Ada Penerus
Di usianya yang semakin menua, Andri punya suatu kekhawatiran terkait Usaha Roti Zaman yang sudah ditekuninya sejak tahun 1932 ini. Kekhawatiran itu berupa, tidak ada generasi penerus yang akan melanjutkan estafet usaha toko rotinya.
Kedua anak Andri tidak mau meneruskan usaha bapaknya. Padahal toko roti ini sudah mencapai generasi ketiga. Andri tidak ingin toko roti Zaman berakhir di tangannya.
"Anak ada 2. 1 Laki-laki di Jakarta, 1 Perempuan di Singapura. Anak-anak saya tak mau ikut bikin roti," ungkap Andri miris.
Sungguh sayang bila benar anak-anak Andri tidak mau meneruskan usaha ayahnya. Andri tidak menyebutkan lebih lanjut kenapa sang anak tidak mau meneruskan toko roti miliknya.
Padahal Usaha Roti Zaman sudah bertahan dari generasi ke generasi, sayang jika harus berakhir begitu saja. Para pelanggan setianya akan tetap mencari roti Zaman, karena yang namanya kesetiaan tidak akan bisa dibeli dengan uang.
Toko roti Zaman (Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Komentar
Tulis Komentar