Mojokerto - Sejak viral di media sosial, padang rumput Ranu Manduro di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur ramai pengunjung. Pihak pengelola menyebut objek wisata bekas area tambang ini dikunjungi seribu lebih wisatawan dalam sehari.
Akses jalan ke Ranu Manduro masih kurang memadai tak menghentikan antusias pelancong. Ya, faktanya, dari jalan provinsi Mojokerto-Pasuruan, pengunjung harus masuk sekitar 1 km melalui jalan desa yang lebarnya sekitar 2 meter untuk mencapai Ranu Manduro.
Jalan beralas paving hanya sampai ujung permukiman penduduk Dusun Manduro. Untuk sampai ke lokasi, masih harus melalui jalan tanah. Karena jalur yang sempit, mobil harus bergantian masuk.
Meski di hari biasa, Ranu Manduro ramai wisatawan. Mereka datang untuk menikmati keindahan panorama padang rumput yang hijau sembari berswafoto. Selain rumput, tempat ini juga dihiasi batu-batu besar.
Tak sedikit pula yang memilih berfoto di bebatuan telaga bekas tambang pasir dan batu (sirtu). Latar belakang Gunung Penanggungan menambah keindahan tempat ini.
"Mulai ramai pengunjung Minggu (23/2). Kalau pengunjung tembus seribu lebih per hari sejak kemarin (25/2)," kata Yanto (46), warga Dusun Manduro yang ikut mengelola Ranu Manduro kepada detikcom di lokasi, Rabu (26/2/2020).
Ia menjelaskan, lahan puluhan hektar di kaki Gunung Penanggungan itu, menjadi area tambang sirtu sejak 1990an hingga Desember 2019. Lahan itu milik perusahaan tambang. Saat ini tak ada lagi aktivitas penggalian sirtu di tempat ini.
"Mulai tumbuh rumput dan hijau sekitar sebulan yang lalu," kata dia.
Sampai hari ini warga Dusun Manduro masih menggratiskan wisatawan yang berkunjung ke Ranu Manduro. Pengunjung hanya diminta membayar ongkos parkir kendaraan.
"Pakir untuk kendaraan roda dua Rp 5 ribu, kalau mobil Rp 10 ribu," Yanto mengungkapkan.
Keindahan Ranu Manduro, Yanto menambahkan, murni karena alam. Kini, keelokan padang rumput dan telaga itu memberi berkah bagi warga setempat.
Para pemuda mendapat bagian pendapatan dari menjaga tempat parkir. Para pedagang minuman, pentol dan bakso ketiban rezeki karena dagangan mereka laris manis.
"Warga sini juga menyewakan motor kepada pengunjung untuk menjelajahi Ranu Manduro. Tarifnya Rp 20 ribu sepuasnya," Yanto menegaskan.
Komentar
Tulis Komentar