Jakarta - Terkait virus Corona, tak sedikit maskapai yang membatalkan penerbangan dari dan ke China. Kini jumlahnya mencapai lebih dari 200 ribu penerbangan.
Fakta tersebut dijabarkan dalam rilis terbaru dari Cirium, penyedia sistem distribusi global (Global Distribution System) terkait data penerbangan dunia. Apabila dahulu pembatalan datang dari maskapai China, kini tak sedikit maskapai dunia yang ikut membatalkan.
Menurut data dari Cirium, sekitar lebih dari 200 ribu penerbangan telah dibatalkan atau dipindahkan dari jadwal awal dari dan ke China terkait virus Corona atau COVID-19.
Di awal, Cirium mencatat ada sekitar 99.254 penerbangan yang dibatalkan dari dan ke China antara 23 Januari hingga 18 Februari lalu oleh maskapai China. Di mana jumlah itu mencakup sekitar 89% jadwal domestik.
Dalam periode 23 hingga 28 Januari 2020, jumlahnya bertambah jadi 9.807 di rute domestik China. Jumlah rute yang dibatalkan itu pun kian diperparah dengan banyaknya maskapai asing di luar maskapai China yang ikut membatalkan rute penerbangannya dari dan ke China.
"Kita juga melihat dampak di luar China. Negara yang berfokus ke wisatawan China seperti Thailand, Singapura, Vietnam dan Kamboja juga telah membatalkan lebih dari 70% rutenya ke China dan kita mulai melihat pengurangan rute ke negara non-China," ujar konsultan senior Ascend, anak perusahaan Cirium, Richard Evans.
Terkait virus Corona, Cirium memprediksi kalau virus itu akan memberikan dampak jangka pendek dan menengah pada jumlah permintaan, bandara dan keuangan maskapai. Di mana hal itu dipastikan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
Dari dalam negeri, Pemerintah Indonesia juga telah menerapkan pembatalan rute dari dan ke China untuk semua maskapai Indonesia untuk menghindari penyebaran virus Corona sampai waktu yang belum ditentukan.
Comments
Write comments