Tripcle / News / Detail Tripcle

Tentang Pulau Kecil Tempat Tanam Jimat di Tengah Sungai yang Jadi Rebutan

Tentang Pulau Kecil Tempat Tanam Jimat di Tengah Sungai yang Jadi Rebutan
Pulau Momongan di Cilacap (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)

Cilacap - Pulau Momongan yang berada di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menjadi rebutan. Dulu, tempat itu merupakan tempat menanam jimat.

Pulau Momongan berada di kawasan paling timur Cilacap dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Pulau Momongan itu merupakan pulau yang muncul dari tanah timbul yang kemudian ditumbuhi mangrove di tengah-tengah Sungai Bodo Ijo.

Dengan adanya hutan mangrove, tanahnya pun semakin stabil dan menjadi potensi wisata alam. Dengan keunggulan itu, Pulau Momongan menjadi rebutan dua kaupaten, Cilacap dan Kebumen.

Selama ini, untuk menjaga magrove tersebut, Kelompok Tani Alam Lestari lah yang memantaunya. Anggota kelompok tani itu pula yang rutin membersihkan sampah di aliran sungai itu.

Tasimin (56), Ketua Kelompok Tani Alam Lestari, mengingat saat dirinya diminta untuk menjaga dan merawat mangrove di pulau yang mempunyai luas sekitar 3 hektare tersebut.

"2018 menanam mangrove di Pulau Momongan. Waktu itu, saat saya menanam pohon mangrove masih jarang jarang," kata Tasimin kepada wartawan saat seremonial penanaman 50.000 bibit tanaman mangrove oleh Pertamina RU IV Cilacap, Kamis (12/3/2020).

"Ceritanya rebutan Kebumen dan Cilacap itu, saya tidak tahu persis. Dulunya, Pulau Momongan ada sengketa dari Kebumen. Terus dipasang tracking dan gazebo, sudah jadi wisata itu di (pantai) Ayah Kebumen. Lalu ada klaim dari Cilacap lalu jadi milik Cilacap sekarang, saya ditunjuk sama pak kades ngurus Pulau Momongan," dia menjelaskan.

Setelah dimiliki oleh Cilacap, seluruh jalur tracking dan gazebo yang dibuat dibongkar. Sejak saat itulah, kelestarian hutan mangrove di Pulau Momongan terus dijaga oleh anggota Kelompok Tani tersebut.

Merawat Pulau Kecil Ditengah Sungai di Cilacap dengan Mangrove

Pulau Momongan di Cilacap (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)

Bahkan kini, rencananya akan dikembangkan kembali menjadi wisata hutan mangrove oleh pemerintah Kabupaten Cilacap. Meskipun baru akan dikembangkan, namun ada saja wisatawan yang datang mengunjungi Pulau Momongan meskipun hanya untuk berswafoto.

Cukup dengan naik perahu dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Jetis seharga Rp 25 ribu, pengunjung sudah bisa diajak berputar dan berkunjung di Pulau Momongan. Konon banyak versi cerita yang berkembang di masyarakat terkait pulau momongan tersebut.

"Pulau momongan itu dulunya ceritanya mistis, ada batu keramat di mana untuk nanem jimat-jimat, keris keris pusaka jadi namanya sigong," kata dia.

Selain itu juga muncul mitos tentang Pulau Momongan. Alkisah, dulu ada perawan sumbrang yang tidak mempunyai anak, kemudian dirinya membawa anak kecil untuk di-momong, sehingga namanya menjadi momongan.

"Banyak versi, ada juga yang sana ngaku sini ngaku jadi banyak omongan, namanya pulau momongan," ujarnya.

Kini Pulau Momongan terus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah maupun Pertamina yang memberikan bibit mangrove sebanyak 50.000 bibit tanaman mangrove untuk ditanam. Agar dapat berkembang kelestariannya dan berdampak bagi masyarakat sekitar, Kelompok Tani Alam Lestari bekerjasama dengan Kelompok Tani Patra Krida Wana lestari yang sudah terlebih dahulu melestarikan dan menjaga mangrove di wilayah Kampung Laut.

Wahyono, Ketua Kelompok Tani Patra Krida Wana Lestari mengatakan jika dirinya mulai membina kelompok tani tersebut sejak dua tahun lalu. Di mana pembinaan tersebut meliputi cara menanam, menjaga hingga melatih pembibitan mangrove.

Merawat Pulau Kecil Ditengah Sungai di Cilacap dengan Mangrove

Pulau Momongan di Cilacap (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)

"Sudah dua tahun setengah mendampingi dengan penyuluhan dan melatih membuat pembibitan dan cara menanam. Untuk bibit yang saya ajari dan sudah di tanam di sini ada 15 ribu bibit, berhasil juga bikinnya dan ditanam langsung," ujar Wahyono.

Dia mengungkapkan, untuk tanaman mangrove yang akan di tanam di Pulau Momongan di antaranya jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata dan Bruguiera gymnorrhiza. Setiap jenis mangrove yang akan ditanam tersebut mempunyai manfaat tersendiri khususnya untuk habitat laut yang ada di sekitar Pulau Momongan.

"Kalau Rhizophora mucronata bisa dibuat batik manfaatnya, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata juga memiliki banyak akar, akar itu untuk perlindungan habitat laut dan berkembang biaknya habitat laut dan sekaligus untuk penahan abrasi. Kalau yang Bruguiera gymnorrhiza manfaatnya untuk buah nya dapat diolah jadi kue stik," dia menjelaskan.

Dia pun menjelaskan tantangan dalam merawat mangrove baik di Pulau Momongan atau di Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Di sana ada banyak sampah sampah yang terbawa masuk ke muara sehingga menghambat pertumbuhan bibit bibit mangrove yang baru ditanam.

"Kalau di Pulau Momongan paling tantangannya sampah. Tapi kalau di Kampung Laut tantangannya banyak, bisa nelayan. Sebenarnya (nelayan) tidak sengaja merusak, misal kena jaring disela sela mangrove yang baru ditanam 1-3 tahun itu jadinya rusak. Ada juga yang ketabrak perahu, ada yang kena dayung ada yang kena mesin walaupun tidak sengaja merusak, tapi masuk dalam area penanaman," ujarnya.

"Selain itu di Kampung Laut juga tantangannya sampah yang masuk dari Sungai Citanduy dan Sungai Cimeneng. Contoh musim hujan ini, sampah banyak sekali masuk dari Sungai Citanduy. Itu tantangan yang luar biasa karena masuk ke area tanaman mangrove yang masih baru," tambahnya.

Dalam sambutan sebelum penanaman 50.000 bibit tanaman mangrove, General Manager Pertamina RU IV Cilacap, Joko Pranoto, mengatakan Pertamina sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) tidak hanya bertugas mencari untung. Namun, pihaknya juga mendukung kegiatan yang fokus pada pengembangan lingkungan.

"Khusus mangrove, kami akan men-support kegiatan-kegiatan semacam ini. Karena mangrove ini benteng terakhir dari wilayah wilayah yang berbatasan dengan perairan. Mangrove kalau tidak kita budidayakan, tidak kita kembangkan, lama-lama akan rusak dan ujungnya akan abrasi. Sehingga masyarakat pesisir akan terkena dampaknya," ujar Joko.

pulau-momongancilacapbirojatengdiymangrovewisata-jatengwisata-cilacap

Berita wisata dan travel terkait

Lihat juga berita travel lainnya

Komentar

No results found.

Tulis Komentar

Math, for example, 45-12 = 33

Berita dan informasi terbaru

Berita Trending