Tripcle / Story / Detail Tripcle

Bukan Nabawi, Ini Masjid Cantik dari Sleman

Bukan Nabawi, Ini Masjid Cantik dari Sleman
Masjid Suciati nampak megah dan cantik.

Sebuah masjid di Sleman menarik untuk diceritakan. Penampakkannya mirip Masid Nabawi!

Bagi traveler yang melewati ruas Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, akan melihat papan penunjuk menuju Masjid Suciati Saliman. Nama Suciati Saliman sendiri mungkin masih asing bagi sebagian besar warga Yogya, tetapi ternyata tidak bagi warga Kota Sleman dan sekitarnya.

Area shalat bagi jamaah laki-laki di lantai 2.

Namanya kini dijadikan sebagai nama sebuah masjid yang cukup ikonik Jalan Gito-Gati di timur Lapangan Beran. Selain digunakan untuk ibadah, banyak wisatawan yang datang ke masjid Suciati untuk berfoto.

Masjid setinggi empat lantai yang dibangun di atas lahan seluas 1.600 meter persegi ini terlihat megah. Beroperasi 24 jam dan dilengkapi dengan pendingin ruangan, masjid ini diresmikan 13 Mei 2018 lalu.

Selamat datang di Masjid Suciati.

Budaya Timur Tengah tampak dari desain pintu yang berlapis emas di sepanjang tepi pintu. Pintu ini mengingatkan saya akan pintuMasjidNabawi di Madinah ketika saya umroh dulu. Pintunya berjumlah sembilan buah yang menggambarkan jumlah wali singo, sedangkan lima menaranya merepresentasikan jumlah waktu salat dalam satu hari.

Budaya Jawa nampak dari desain atap yang berbentuk limas. Untuk dinding dan lantainya yang nampak mewah, ternyata terbuat dari marmer. Konon, dari berita yang beredar, biaya pembangunan masjid ini mencapai miliaran rupiah.

Pintu masjid yang mirip pintu Masjid Nabawi.

Jamaah laki-laki bisa beribadah di lantai 2, sedang jamaah perempuan di lantai 3. Lantai 1 sendiri sering digunakan untuk kajian dan pertemuan. Area parkir terletak di seberang jalan. Mampu menampung puluhan mobil bahkan bus pariwisata besar.

Jadi siapakah Suciati Saliman itu?

Memiliki nama asli Suciati, ternyata masyarakat sekitar lebih mengenalnya sebagai Ibu Saliman, yang merupakan nama almarhum sang suami, Saliman Riyanto Raharjo. Mulanya ibu Saliman hanya berjualan ayam kampung di Pasar Terban, Yogya.

Ruang shalat bagi jamaah perempuan di lantai 3.

Berkat bahwa kerja keras dan keuletannya, kini ibu Saliman telah memiliki usaha dari mulai pemotongan ayam secara manual kelas rumahan lalu berkembang menjadi Rumah Potong Ayam (RPA) modern, hingga merambah produk makanan olahan. Kini, ia berhasil mewujudkan mimpinya untuk membangun masjid.

masjidslemanmasjid-suciati-salimansuciati-saliman

Berita wisata dan travel terkait

Lihat juga berita travel lainnya

Komentar

No results found.

Tulis Komentar

Math, for example, 45-12 = 33

Berita dan informasi terbaru

Berita Trending