Jakarta - Kerap mendampingi gubernur hingga presiden, banyak cerita berkesan yang dialami Abang dan None Jakarta. Salah satunya berdebat Paspampres perkara pisau raut.
None Jakarta 2019 Melliza Xaviera menceritakan kisah itu yang terjadi saat ia bersama Abang Jakarta 2019 menemani Presiden RI Joko Widodo. Karena penjagaan yang super ketat, mereka sempat berdebat dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Ketika bertugas bersama Pak Jokowi, dimana sudah pasti penjagaan dari Paspampres super ketat. Sehingga diusahakan tidak ada yang membawa senjata tajam, termasuk Abang dan None," kata Melliza kepada detikcom.
"Namun ada salah satu atribut yang dipakai Abang yaitu pisau raut. Bentuknya yang seperti pisau pada umumnya, membuat kita dilarang membawa atribut tersebut," ia melanjutkan.
Pisau raut merupakan salah satu pakem dari Abang Jakarta yang disematkan pada busana Betawi. Pisau ini dipasang di bagian tengah baju dan ditahan menggunakan ikat pinggang.
Pisau raut memiliki ciri khas yakni mata pisaunya berada di bagian atas. Meskipun dapat digunakan untuk membuat ukiran sampai bertarung, pisau raut pada busana Abang Jakarta tidaklah dipergunakan untuk tujuan tersebut.
None Jakarta 2019 Melliza Xaviera. (Foto: Rengga Sancaya)
Karena pisau raut ini termasuk dalam atribut wajib, Abang Jakarta enggan untuk melepaskan pisau tersebut. Sebagai jalan tengahnya, pisau itu dipatahkan agar tak membahayakan presiden.
"Akhirnya mata pisau dari atribut tersebut dipatahkan agar kita tetap dapat membawa tempatnya, namun tanpa membahayakan Pak Presiden," ujar Melliza.
Selain pisau raut, seorang Abang Jakarta juga memiliki pakem lainnya yang tercermin dari atribut busana yaitu liskol, jas Abang, arloji rantai dengan hiasan kuku macan, lokcan, celana panjang, dan sepatu pantofel.
Sementara untuk None Jakarta wajib mengenakan kerudung dengan konde cepol dan ronce melati, anting goyang/aer seketel, kalung tebar, kebaya None, peniti tiga susun, gelang listring, kain motif pucuk rebung, dan selop tutup.
Komentar
Tulis Komentar