detikTravel Community - Jika ibukota provinsi lain, transportasi didominasi di jalur darat, namun di ibukota provinsi termuda di Indonesia yakni Kalimantan Utara, tranportasi jalur sungai menjadi nadi kehidupan Masyarakat. Memang jalur transportasi darat dan udara mulai terkoneksi. Namun transportasi jalur sungai tetap menjadi pilihan utama masyarakat di kota ini.
Aktivitas warga di Sungai Kayan
Faktor sungai Kayan dan topografi Tanjung Selor adalah penyebab transportasi jalur sungai tetap digemari. Sungai Kayan yang berhulu di kabupaten Malinau, melintasi Tanjung Selor dan bermuara di Kabupaten Bulungan adalah jalur tradisional yang sudah ada sejak dulu kala dan tetap eksis sampai hari ini.
Aktivitas warga di Sungai Kayan
Permukiman penduduk yang berkembang di sepanjang jalur tradisional ini, menjadikan sungai Kayan tak dapat dipisahkan dari kehidupan Masyarakat Tanjung Selor dan sekitarnya.
Aktifitas di pelabuhan Kayan I
Sebagian besar migrasi dilakukan melalui sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan Utara ini. Nanti jika suatu saat Traveler berkunjung ke Ibukota Provinsi termuda di Indonesia ini, Traveler akan sering menemukan kekhasan yang jarang ditemukan di ibukota provinsi lainnya di Indonesia.
Warga masih suka MCK di Sungai Kayan
Traveler dapat melihat aktivitas masyarakat sepanjang daerah aliran sungai seperti aktivitas memancing, pergi pulang ke pasar, ke sekolah, ke kantor, berniaga, penambangan pasir, tongkang pengakut barubara yang melintas hingga aktifitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Kayan I yang memasok aneka kebutuhan masyarakat Tanjung Selor dari daerah lainnya terutama dari pulau Jawa dan bahkan aktifitas MCK pun dapat Traveler temukan di sungai ini.
Itu sebabnya sebabnya sungai Kayan menjadi nadi bagi kehidupan di Tanjung Selor. Bagi Traveler yang ingin merasakan petualang dengan berbagai alat transportasi sungai Kayan, ayo kunjungi Tanjung Selor yang masih alami, sebelum modernisasi mengubah wajah kota ini.
Komentar
Tulis Komentar