Serpong, CNN Indonesia -- Diapit oleh perumahan Bumi Serpong Damai, Gading Serpong, dan Alam Sutera, Serpong semakin dilirik sebagai kawasan modern layak huni dibanding Jakarta dan sekitarnya.
Tata kota yang apik dan area hijau yang luas seakan menjadi surga bagi warga yang sudah bosan dengan kepadatan kota besar.
Selain soal perumahan, Serpong juga terkenal dengan keberagaman tempat rekreasinya. ICE BSD merupakan komplek gedung pertunjukan yang kerap diisi pameran atau konser musisi internasional.
Memang masih didominasi oleh mall, namun ada banyak hal yang bisa dilakukan di sini selain menghabiskan uang untuk belanja. Taman hijau sampai taman kuliner ada di sini bagi mereka yang bosan keliling dalam gedung yang dipenuhi spanduk diskon.
Jika datang ke Serpong, banyak destinasi yang dapat dijelajahi mulai dari pagi hingga malam. Tempat-tempat yang merupakan cabang dari luar negeri juga mulai hadir di Serpong, seperti IKEA dan Aeon Mall.
Soal harga makanan minuman bisa dibilang terjangkau karena Serpong juga merupakan kota sekolah dan kampus.
Oleh karena itu Serpong makin mirip dengan Puncak atau Bandung, yang setiap akhir pekan selalu dikunjungi warga Jakarta dan sekitarnya.
Akhir pekan kemarin saya mencoba menghabiskan waktu seharian di Serpong, karena rasanya malas mendatangi Jakarta di hari libur. Cukup di hari kerja saja saya berjuang menembus kemacetan dan polusi di sana.
Untuk keliling Serpong dan sekitarnya ada banyak taksi atau transportasi online yang bisa ditumpangi.
Bagi saya yang tinggal di Gading Serpong, terkadang ada mobil shuttle gratis dengan rute dari perumahan ke mall atau halte terdekat.
Kalau tinggal di luar Serpong, kendaraan pribadi atau taksi bisa jadi pilihan transportasi untuk datang ke sini. Yang mau repot sedikit bisa naik bus pengumpan TransJakarta atau naik kereta hingga Stasiun Cisauk BSD City, yang melayani rute Jakarta (Stasiun Tanah Abang)-Rangkas Bitung (Stasiun Maja).
Berikut kegiatan saya selama lancong semalam di Serpong:
09.00 - Menikmati taman
Scientia Square Park adalah taman hijau untuk beragam kegiatan warga Serpong, mulai dari jogging, senam, skateboarding sampai sekadar duduk membaca buku.
Taman terbuka ini terletak di Summarecon Digital Serpong yang berdiri kokoh di samping gedung Universitas Multimedia Nusantara, Gading Serpong.
Anak-anak yang dibawa ke sini pasti senang karena mereka bisa mencoba berbagai wahana permainan sederhana seperti ayunan sampai perosotan. Terdapat juga rumah kaca berisi beragam bunga dan sawah mini.
Walau berkonsep terbuka tapi jangan takut terpapar teriknya matahari, karena ada banyak pepohonan besar yang tumbuh di sini.
Scientia Square Park juga menjadi lokasi rekreasi bagi para pemilik anjing atau kucing peliharaan, karena taman ini membolehkan binatang peliharaan masuk.
Saat weekday, harga tiket masuk ke area bermain anak Rp25 ribu, sedangkan saat weekend menjadi Rp50 ribu. Area trampolin bisa didatangi dengan harga tiket masuk Rp25 ribu.
11.00 - Berkunjung ke "Swedia"
Meatballs. (CNN Indonesia/Vivian Yolanda)
Tak berada jauh dari perumahan Gading Serpong dan BSD ada perumahan Alam Sutera. Karena masih berada di dalam kawasan Serpong, saya tak lupa mendatanginya.
Di dalam Alam Sutera juga terdapat sejumlah mall. Tapi yang paling menarik untuk dikunjungi ialah Ikea, pusat belanja perabot dari Swedia.
Jalan-jalan di Ikea bisa dibilang hal yang menyenangkan. Bagi yang butuh barang bisa langsung belanja, tapi bagi yang hanya cuci mata seperti saya bisa langsung duduk manis di foodcourt-nya.
Tak perlu jauh-jauh ke Swedia atau luar negeri, karena Ikea di sini juga menyediakan menu meatballs yang terkenal itu.
Hanya dengan Rp50 ribu saja, saya dapat menikmati delapan butir bakso daging lengkap dengan dengan kacang polong, mashed potato, dan saus ala Swedia.
Oh iya, selain belanja atau makan, salah satu alasan orang datang ke Ikea juga untuk berfoto di area gudangnya yang berbentuk lorong. Entah mengapa foto di sana menjadi viral, mungkin karena konsep industrialnya yang terlihat estetik.
Gudang lokasi selfie di Ikea. (CNN Indonesia/ Vivian Yolanda)
13.00 - Merasakan "Jepang"
Setelah rasa Swedia di Ikea, kini saya beranjak ke Aeon Mall untuk mencicipi rasa Jepang.
Aeon Mall merupakan salah satu mall paling populer di Jepang. Walau buka di Jakarta, nuansa Negeri Sakuranya masih ikut terasa, apalagi di dalam area supermarket dan foodcourt-nya.
Sushi Aeon menjadi dagangan paling laris di sini. Tapi selain nasi gulung khas Jepang itu, sebenarnya ada kuliner lain yang patut dicoba yakni ramen.
Ramen Village menjadi pusat ramen di sini. Ada banyak pilihan menu mie yang bisa dipilih. Suasananya juga mirip seperti warung makan di Jepang. Rasanya pun autentik, tak kalah dengan ramen yang sudah lebih dulu populer di mall-mall Jakarta.
Keputusan saya jatuh pada Ramen Ichiro yang disebut ramen terenak di Aeon Mall. Dengan hanya merogoh kocek Rp64 ribu, pengunjung dapat menambah ramen berkali-kali tanpa dikenakan biaya tambahan lagi.
Ramen Ichiro. (CNN Indonesia/ Vivian Yolanda)
15.00 - Q-Big, Moto-Moto, Trampolin
Kenyang makan meat balls dan ramen, saya berniat cuci mata di Q-Big, pusat belanja dan kongko yang tak berada jauh dari Aeon Mall.
Restoran-restoran yang buka di sini tak jauh beda dengan mall yang ada di Jakarta, tapi nuansa outdoor-nya membuat beda. Mungkin karena desain ruangan terbukanya yang teduh sehingga banyak orang yang ingin lama-lama kongko di sini.
Tak hanya makan minum belanja, di Q-Big juga ada tempat menarik untuk menghilangkan stress, seperti area taman hijau, area Trampoline Park, dan area selfie di studio Moto-Moto.
Area trampolin di Trampoline Park lebih luas dari yang ada di Scientia Square Park. Tiket masuk saat weekday Rp80 ribu per jam atau Rp100 ribu per hari.
Kemudian saat weekend harga tiketnya Rp100 ribu per jam atau Rp125 ribu per hari.
Area trampolin. (CNN Indonesia/Vivian Yolanda)
Lalu ada area untuk pengunjung yang ingin selfie, yakni studio Moto-Moto. Dengan harga tiket Rp100 ribu per orang, pengunjung bisa puas berfoto dalam 24 ruangannya, yang bertema mulai dari luar angkasa, nostalgia, sampai bawah laut.
Ruangannya didekor dengan pernak-pernik 3D, sehingga membuat keunikan tersendiri saat difoto.
Tak hanya anak muda, banyak juga pengunjung dengan keluarga yang datang ke sini. Tak perlu pusing berfoto kalau hadir sendirian, karena ada kaca untuk memantulkan kamera di sebagian besar ruangannya.
Moto-Moto. (CNN Indonesia/Vivian Yolanda)
Moto-Moto. (CNN Indonesia/Vivian Yolanda)
Selesai main trampolin dan selfie, saya memilih duduk menikmati senja sambil minum boba dingin di pinggir taman Q-Big.
19.00 - Kuliner tenda
Selain mall atau resto dan kafe pinggir jalan, Serpong juga punya area tenda kuliner yang beroperasi tiap malam, yakni Pasar Modern Paramount.
Di pagi hari sampai sore, pasar ini menjual sembako dalam area yang tertata rapi. Selepas Maghrib hingga tengah malam, puluhan tenda-tenda kuliner mulai berdiri.
Saya dan keluarga biasa makan di sini jika bosan dengan makanan siap saji pesan antar.
Tak hanya seafood saja yang dijual, karena di sini ada tenda yang juga menjajakan kuliner dari beragam daerah Indonesia, mulai dari Padang, Makassar, Palembang, sampai tempat asal saya, Pontianak.
Malam ini saya memutuskan bernostalgia dengan makan malam khas Pontianak, yakni Kue Kia Theng, sejenis kwetiau dengan kuah kaldu kecap. Irisan daging dan telur menjadi pelengkapnya.
Menu ini merupakan favorit saya dan keluarga kalau sedang rindu masakan kampung halaman.
Kue Kia Theng. (CNN Indonesia/Vivian Yolanda)
20.00 - Kongko di kedai kopi
Kafe No. 27. (CNN Indonesia/Vivian Yolanda)
Budaya kedai kopi telah merambah Serpong. Anak muda di sini juga punya banyak pilihan tempat minum kopi selain yang ada di dalam mall. Salah satunya di Kafe No. 27. Kafe ini memiliki dua lantai dengan desain interior minimalis. Kedua lantainya dilengkapi dengan area merokok dan WiFi.
Kafe ini juga menyediakan dua working space berdinding kaca, sehingga urusan pekerjaan tak perlu terganggu dengan ABG yang tengah cekikikan.
Malam itu saya memesan Coffee Latte ala 27 karena ingin minum kopi tanpa harus berkorban jam tidur akibat kafein yang tinggi. Kafe ini turut menghadirkan menu es kopi kekinian yang berharga murah meriah.
Usai minum kopi saya memutuskan pulang ke rumah dan mengistirahatkan badan, sebelum berjuang kembali menghadapi kehidupan Senin sampai Jumat di Jakarta.
Komentar
Tulis Komentar