Masjid Kuno Jami At Taqwa di Banjarnegara, Jawa Tengah yang dibangun di tahun 1600 merupakan destinasi wisata religi. Juga unik karena berdiri di dua desa sekaligus.
Jika wisata religi kebanyakan di Indonesia terkenal karena kemegahannya, lain halnya dengan wisata religi di banjarnegara itu. Masjid Kuno Jami At Taqwa itu menjadi unik karena berdiri di dua desa, yakni di Gumelem wetan dan Gumelem Kulon.
(Foto: Rohulloh Fauziah Alhakim/minanews.net)
Dulunya, masjid itu berada di Desa Gumelem. Tapi, desa itu mengalami pemekaran pada 1950-an, menjadi Desa Gumelem Wetan (timur) dan Desa Gumelem Kulon (barat). Makanya, jemaah pun akan terbelah di dua desa, meksipun sama-sama berada dalam satu masjid.
Selain itu, masjid itu memang sudha cukup tua. Masjid Kuno Jami At Taqwa ini dibangun sekitar tahun 1600-an.
Menurut sejarah yang berkembang, masjid ini dibangun oleh para wali yang menyebarkan agama islam khususnya di tanah jawa.
(Foto: Istimewa)
"Ya benar, dari sejarah secara turun temurun masjid ini dibangun oleh para wali yang menyebarkan agama islam pada masa itu," kata Arief Machbub, kepala desa Gumelem Kulon.
Di atas mihrab terdapat inkripsi dengan huruf arab pegon yang ditulis pada usuk. Inkripsi serupa juga terdapat di bagian atas pintu utama masjid, namun menggunakan huruf jawa kuno. Sedang arti dari tulisan tersebut belum diketahui.
(Foto: Istimewa)
"Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut, jadi belum tahu apa arti dari tulisan itu," Arief menambahkan.
Makam Ki Ageng Giring
Salah satu bukti dari jejak peninggalan islam di Gumelem ialah adanya makam dari Ki Ageng Giring yang berada di bukit girilangan Gumelem Wetan. Ki Ageng Giring sendiri merupakan salah satu tokoh penyebar agama islam di tanah Jawa, khususnya di daerah eksKaresidenan Banyumas, terutama di Desa Gumelem.
"Ya memang Ki Ageng Giring itu salah satu tokoh penyebar islam di Gumelem dan ada hubungannya dengan sejarah masjid kuno At Taqwa," ujar Ahmad Sujeri, juru kunci Makam Ki Ageng Giring.
(Foto: Satrio Mur Bayu)
Sampai saat ini, masjid itu masih digunakan oleh warga sekitar digunakan untuk ibadah salat lima waktu, salat jumat hingga salat di hari raya, seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idhul Adha.
Komentar
Tulis Komentar